PENGARUH PENGAWASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN PASIR BELENGKONG KABUPATEN PASER

  • Istiqomah Istiqomah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Praja Tanah Grogot
  • Karlina Karlina Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Praja Tanah Grogot
  • Suhendra Pahri Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Praja Tanah Grogot
Keywords: Pengawasan Kerja, Kinerja Pegawai, Pasir Belengkong

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengawasan kerja terhadap kinerja pegawai, dan mengetahui variabel yang dominan terhadap variabel kinerja pegawai.

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada Kantor Kecamatan Pasir Belengkong Kabupaten Paser. Seluruh responden berjumlah 49 orang responden. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.

Dalam penelitian ini diperoleh persamaan dimana Y = 1,268 + 0,151 X1 + 0,065 X2 + 0,614 X3 - 0,203X4. Dapat diartikan bahwa setiap perubahan variabel Penetapan standar kerja (X1), Pengukuran hasil kerja (X2), Tindakan koreksi/perbaikan (X3), dan Umpan balik (X4), berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai (Y), jika variabel X atau bebas ditingkatkan satu satuan, maka variabel Y atau tidak bebas akan meningkat satu satuan.

Berdasarkan penelitian ini diketahui nilai Koefisien Korelasi atau R sebesar 0,721 atau 72,1%, ini berarti tedapat hubungan yang kuat dari variabel pengawasan kerja (X) terhadap variabel kinerja pegawai (Y), sedangkan koefisien Determinasi sebesar 0,519 atau 51,9% artinya variabel kinerja pegawai (Y) dijelaskan oleh variabel pengawasan kerja (X) tang terdiri dari Penetapan standar kerja (X1), Pengukuran hasil kerja (X2), Tindakan koreksi/perbaikan (X3), dan Umpan balik (X4) sebesar 0,519 atau 51,9% sedangkan sisanya sebesar 49,1% dijelaskan oleh variabel lainnya yaitu disiplin dan motivasi kerja.

Nilai F hitung sebesar 11,890 sedangkan F tabel sebesar 2,58 maka F hitung > F tabel atau 11,890 > 2,58. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Secara simultan variabel bebas berpengaruh positif terhadap variabel terikat.

Diketahui bahwa nilai t hitung tertinggi adalah variabel Tindakan Koreksi/Perbaikan (X3) yaitu sebesar 4,656, sedangkan signifikansi t tabel α = 5% dimana dengan perbandingan 0,000 < 0,05 , maka variabel Tindakan Koreksi/Perbaikan (X3) memiliki pegaruh dominan terhadap kinerja pegawai (Y) pada Kantor kecamatan Pasir Belengkong Kabupaten Paser.

References

Amins H. Achmad. 2012. Manajemen Kinerja Pemerintah Daerah. laksBang PRESSindo. Yogyakarya.
Arikunto Suharsimi. 1990. Manajemen Penelitian Edisi Baru. PT Rineka Citra. Jakarta.
. 2006. Prosedur Penelitian. PT Rineka Citra. Jakarta.
Handoko T. Hani. 1995. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta.
Harahap Sofyan Syahri. 2001. Sistem Pengawasan Manajemen. Pustaka Quantum. Jakarta.
Hasibuan Melayu S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kelima. PT Bumi Aksara. Jakarta.
2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Nawawi H.Hadari. 1994. Administrasi Personel Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. CV Haji Masagung. Jakarta.
Rangkuti Freddy. 1999. Riset Pemasaran Cetakan ketiga. Penerbit PT. Gramedia Pustaka. Jakarta.
Rivai Veithanzal. 2003. Kepeminpinan dan Prilaku Organisasi. Rhineka Cipta. Jakarta.
Sarwoto. 1997. Dasar – Dasar Organisasi dan Manjemen. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Simamora Henry. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN. Yogyakarya.
Sudirman. 2003. Dasar – Dasar Manajemen. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Sugiyono. 2011. Motode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan Ke – 14 Alfabeta. Bandung.
. 2012. Motode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan Ke – 16 Alfabeta. Bandung.
Supranto J. 2001. Metode Riset dan Aplikasi dalam Pemasaran. Edisi ketujuh. Rineka Cipta. Jakarta.
Published
2023-01-21