PEMANTAUAN TINGKAT KARBON MONOKSIDA DENGAN SENSOR MQ-9 STUDI KASUS UNIVERSITAS SEMARANG
DOI:
https://doi.org/10.51903/jtikp.v15i2.741Kata Kunci:
Karbon Monoksida, Internet of Things, MQ-9, TelegramAbstrak
Emisi merupakan hal yang sangat serius untuk di atasi, emisi gas karbon monoksida merupakan sisa dari kombusi yang dilakukan oleh kendaraan bermotor seperti motor maupun mobil. Gas ini bersifat tidak berbau maupun berwarna, namun mematikan dalam dosis yang tinggi. Sehingga perlu penanganan serius untuk memantau gas jenis ini. Universitas Semarang merupakan salah satu universitas dengan jumlah mahasiswa terbanyak di Jawa Tengah, maka secara otomatis pengendara kendaraan bermotor pun ikut meningkatkan kandungan gas karbon monoksida di area parkir. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk mendesain sebuah purwarupa deteksi karbon monoksida dengan menggunakan teknologi Internet of Things yang dapat melaporkan ketika terdapat kandungan gas di udara. Model ini dilengkapi dengan sensor MQ-9 yang mampu mendeteksi gas karbon monoksida lebih akurat dibandingkan model-model sebelumnya. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, model ini mampu mendeteksi gas dengan rata-rata 4,17 ppm dari 55 data deteksi yang ada dan tersimpan di Firebase Realtime Database. Dari semua data yang ada, model mendeteksi puncak tertinggi mencapai 18,365 ppm. Meskipun terdapat kenaikan kandungan gas, namun hasil ini masih di bawah batas aman yang dianjurkan. Selain itu, hasil terakhir yang didapatkan dari model ini adalah notifikasi pelaporan yang disampaikan melalui Telegram Bot.