Transaksi Uang dan Dompet Digital Pada Saat Masa Pandemi Virus Corona (Covid-19)
DOI:
https://doi.org/10.51903/jtikp.v12i1.223Keywords:
Presepsi Masyarakat, Dampak, Pasca Virus corona, Transaksi Digital, Statistik Deskriftif.Abstract
Pada umumnya seluruh penduduk di belahan benua mau pun antar negara mengalami keresahaan dan kepanikan akibat pandemi virus corona covid 19 yang menyebar cepat dan sampai sekarang belum ditemukan vaksinnya sehingga menimbulkan efek buruk baik kesehatan, serta ekonomi, Salah satu antisipasi penyebaran virus tersebut yakni melakukan transaksi elektronik atau digital maupun pembayaran digunakan dengan digitalisasi, maka dilakukan kajian ilmiah berupa penyebaran angket kepada masyarakat labuhanbatu sebanyak 143 orang dengan pengumpulan datanya, baik penyajian maupun menampilkan hasil data tersebut dengan cara menentukan nilai-nilai secara statistika, menyajikan informasi berupa data dalam bentuk diagram atau gambar mengenai hasil data dari presepsi masyarakat labuhanbatu dalam menggunakan transaksi digital pasca virus corona covid 19 data daat disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami atau dibaca (statistik Deskriftif). Hasil penelitian yang dilakukan memberikan informasi yakni Presepsi masyarakat tentang Dampak pasca virus corona covid-19 yang menyatakan Ada berdampak pasca virus corona (covid-19) sebesar 95 orang dengan persentase 66,4%, Presepsi masyarakat tentang Dampak pasca virus corona (covid-19) pada penghasilan yang menyatakan menurun sebesar 91 orang dengan persentase 63,6%, Presepsi masyarakat tentang berbelanja produk dengan transaksi digital setuju sebesar 57 orang menyatakan setuju persentasenya 39,9%, Presepsi masyarakat tentang pembayaran tagihan menggunakan transaksi digital pasca virus corona covid 19. Presepsi masyarakat tentang pembayaran tagihan dengan menggunakan transaksi digital yang sebanyak 56 orang persentasenya 39,2%, Presepsi masyarakat tentang pemesanan makanan online pasca virus corona covid 19 menyatakan setuju 49 orang persentase 34,3%. masyarakat yang melakukan pemesanan transportasi online yang setuju 42 orang persentase 29,4%, Presepsi masyarakat tentang tentang new normal menyatakan setuju 46 orang persentase 32,2%.